PADANG, potretkita.id – Harga cabai merah di Kota Padang mengalami lonjakan yang signifikan, menyebabkan kekhawatiran di kalangan penjual nasi Padang.
Mereka cemas soal keberlanjutan cita rasa pedas khas hidangan tersebut. Lonjakan harga ini, membuat para pedagang harus mencari solusi kreatif, untuk tetap mempertahankan kelezatan hidangan mereka.
Pemilik rumah makan terkenal di Bypass Padang, Edi, mengungkapkan, dia terpaksa harus beralih ke cabai hijau sebagai gantinya.
“Terpaksa beralih ke ‘lain hati’, kita ganti dengan cabai hijau,” ujar Edi, Ahad (10/3/2024). Harga cabai merah di Padang mencapai titik memedas, mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Hendra, seorang penjual nasi Padang di kawasan Alai, juga menghadapi dilema serupa. Untuk mempertahankan cita rasa pedas yang khas, dia memilih untuk mencampur cabai merah dengan cabai hijau.
“Banyak pelanggan kita yang menyukai cabai merah dibanding cabai hijau. Makanya kita kombinasikan. Sehingga rasa pedas tetap terasa dan enak disantap, kita tentu tidak ingin pelanggan lari,” jelas Hendra.
Kenaikan harga cabai merah ini terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Pada awal Februari, harga cabai sempat berada di kisaran Rp34 ribu per kilogram, namun terus melonjak hingga mencapai Rp100 ribu.
Para pedagang nasi Padang di Padang, sebagaimana diberitakan infopublik.id, harus memutar otak untuk menyesuaikan dengan situasi ini agar tetap dapat memberikan layanan terbaik kepada pelanggan mereka.
Maraknya harga cabai yang terus naik ini, menjadi perhatian serius bagi pedagang makanan khas Padang, serta konsumen yang terbiasa dengan cita rasa pedas dalam hidangan mereka.
Diharapkan ada solusi yang dapat mengatasi lonjakan harga ini, tanpa mengorbankan kualitas dan cita rasa hidangan yang disajikan. (infopublik.id/edi)