Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DestinasiTOUR

Menikmati Eksotisme Desa Wisata Teluk Buo

556
×

Menikmati Eksotisme Desa Wisata Teluk Buo

Sebarkan artikel ini
Sesudu eksotisme yang dirawarkan Teluk Buo.(ist)
Example 468x60

PADANG, potretkita.id – Kota Padang memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan, karena keindahan alamnya yang tersendiri.

Kekayaan alam yang menawan menjadi daya tarik yang kuat untuk dikunjungi. Ibu kota provinsi ini menjadi pintu gerbang bagi negara-negara yang berada di wilayah Samudera Hindia.

Padang menawarkan segudang aktivitas untuk dicoba dan banyak tempat wisata yang bisa dijelajahi.

Salah satunya adalah Desa Wisata Teluk Buo, yang terletak di Kelurahan Teluk Kabung Tengah, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.

Desa wisata ini memiliki luas area 25,64 km². Jarak Desa Wisata Teluk Buo dari kantor kelurahan ke kantor kecamatan adalah 3 kilometer, ke Balai Kota 30 kilometer, dan ke Kantor Gubernur 25 kilometer.

Teluk Buo berhasil masuk dalam 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Keindahan hamparan pasir putih dan hijau hutan mangrove, menjadikan Pantai Teluk Buo memiliki keindahan sempurna, tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Kawasan destinasi wisata bahari yang menawan ini tersembunyi di balik batu karang Teluk Buo. Keberagaman hutan mangrove di Desa Wisata Teluk Buo menjadi potensi daya tarik wisata yang dapat dikembangkan sebagai Ekowisata Mangrove Teluk Buo.

READ  Masjid Nurul Iman Disiapkan Sebagai Quran Center

Desa Wisata Teluk Buo terkenal sebagai kawasan destinasi wisata bahari karena memiliki teluk yang indah, pantai berpasir putih, dan hutan mangrove yang eksotis untuk dijelajahi.

Berbagai jenis mangrove terdapat di lokasi ini, seperti Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, Avicennia corniculatum, Bruguiera gymnorrhiza, dan Xylocarpus granatum.

Kepala Dinas Pariwisata Yudi Indra Syani menyebutkan, Desa Wisata tidak hanya mengundang wisatawan, tetapi juga berfokus pada peningkatan ekonomi masyarakat di desa tersebut.

“Alhamdulillah, Desa Wisata Teluk Buo ini didukung oleh dua BUMN yaitu PT Pertamina Integrated Teluk Kabung dan PLN UPK Teluk Sirih yang telah membantu pengembangan Desa Wisata Teluk Buo,” terangnya, Senin (8/7/2024).

Selain itu, terdapat potensi Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang merupakan sisa pembakaran batu bara PLTU Teluk Sirih yang memproduksi 200 ton per hari.

Ini tentunya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomian seperti berbagai macam produk, misalnya batako.

READ  Pedagang Bunga Sepi Penjualan

“Otomatis, jika ini kita kembangkan bisa dijadikan penghasilan dan menekan angka pengangguran. Ini hal yang menarik. Tak hanya itu, Pertamina juga membina UMKM yang ada di desa wisata ini, banyak produk yang bisa dipasarkan sehingga ekonomi masyarakat dapat tumbuh dengan baik,” ungkapnya.

Keberadaan mangrove di Desa Teluk Buo juga dapat dijadikan Healing Forest. Hutan memiliki bentang alam hijau dan asri yang dapat memberikan ketenangan pikiran sekaligus menyembuhkan untuk beristirahat sejenak.

Healing forest tidak hanya sebagai penyembuh bagi manusia tetapi juga memberikan nilai penting bagi keberadaan hutan sebagai penyimpan karbon dan keanekaragaman hayati.

Salah seorang pengunjung, Azkia Ramadiani, menyebut Teluk Buo sebagai tempat yang nyaman untuk ‘healing forest’, menelusuri hutan mangrove yang dapat memberikan ketenangan.

“Heal for rest, sama halnya dengan menyembuhkan diri untuk beristirahat, memberikan ketenangan, merasakan manfaat dari healing. Sehingga kita ingin menambah semangat menjaga hutan dan pesisir, serta lebih peduli untuk menjaga lingkungan,” ujar mahasiswi asal Bandung itu. (kominfo pdg)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *