TOBA, potretkita.id – Dalam kunjungannya ke Desa Sirungkungon, Kecamatan Ajibata, Bupati Toba Poltak Sitorus, menerima permintaan khusus dari Kepala Desa Sirungkungon Goklas Manurung.
Permintaan tersebut, disampaikan saat acara penyerahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan ketahanan pangan, di desa tersebut.
“Tadi Pak Kades bisik-bisik sama saya soal kondisi jalan via darat ke desa ini. Katanya ada jalur yang bisa dibuka untuk jalan mobil ke desa ini. Nanti habis ini kita lihat, saya pulang dari sini nanti naik sepeda motor ke atas,” ujarnya.
Setelah acara selesai, Poltak langsung meminta kepala desa untuk menyediakan sepeda motor, agar bisa meninjau jalur alternatif yang dimaksud.
Dengan bantuan warga setempat, bupati dibonceng menggunakan sepeda motor melalui jalan rabat beton yang berliku menuju arah Sibisa.
Desa Sirungkungon, yang berada di tepi Danau Toba, dikelilingi oleh bukit terjal, membuat perjalanan menjadi tantangan tersendiri.
Sepanjang perjalanan, Poltak disuguhi pemandangan indah Danau Toba meskipun kondisi jalan yang berliku dan menanjak memerlukan konsentrasi tinggi.
Setibanya di puncak, Kepala Desa Sirungkungon mengajak Bupati Toba untuk meninjau rute alternatif yang diusulkan.
“Jadi ini sudah kami survei, Pak. Dari sini bisa dibuka untuk jalur mobil sampai nanti ke Dusun 3 desa kita di bawah sana,” jelas kepala desa, dirilis Dinas Kominfo Toba, Jumat (14/6).
Kepala desa memastikan, rute yang dia tunjuk tersebut tidak masuk kawasan hutan, sehingga bisa dibuka menggunakan alat berat.
Setelah meninjau jalur alternatif tersebut, Poltak menyatakan, Desa Sirungkungon sangat membutuhkan akses darat yang lebih aman.
“Tadi Pak Kades sampaikan, ada jalan alternatif yang bisa sampai ke Dusun 3 Sirungkungon. Mudah-mudahan nanti ke depan itu bisa dibuka. Nanti PUPR akan ke sini, nanti coba dilihat apakah potensi untuk lewat situ bisa,” ujarnya.
Bupati menekankan pentingnya membuka akses darat yang lebih cepat, terutama dalam situasi darurat seperti jika ada warga yang sakit.
“Kalau lewat bawah harus lewat danau pakai speedboat, tapi itu kurang cepat. Jadi kita butuh akses darat yang lebih cepat. Ya itulah yang kita rencanakan ke depan,” katanya mengakhiri.(mctoba; red. edi)
