PADANG, potretkita.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya H. Mahyeldi Ansharullah menyebut, pers di daerah ini telah menjalankan fungsinya dengan optimal.
Untuk itu, gubernur memberikan apresiasi kepada seluruh insan pers Indonesia dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2024 ini.
Menurutnya, pers telah sukses memainkan peran penting sebagai pilar keempat demokrasi, yang turut berkontribusi dalam pembangunan daerah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Selamat HPN kepada seluruh insan pers Indonesia. Teruslah berkarya dan berbuat sebagai pilar keempat demokrasi yang berfungsi untuk kontrol sosial, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut berperan dalam penegakan supremasi hukum di Indonesia,” katanya, Jumat (9/2), sebagaimana dirilis @Humas.Sumbar.
Gubernur Mahyeldi menyatakan, peran pers, khususnya di Sumbar, telah terbukti optimal dalam mendukung pembangunan daerah.
Pers, ujarnya, tidak hanya memberikan peringatan kepada pemerintah jika terjadi kesalahan, tetapi juga mengawal proses-proses pemerintahan, serta memberikan masukan yang berharga terkait dengan berbagai program dan kegiatan daerah.
“Pers di Sumbar telah optimal dalam menjalankan fungsinya. Semoga ke depan, pers tetap istiqomah dan maksimal dalam tugasnya,” harap Mahyeldi.
Tema peringatan HPN 2024, Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa, menurut Gubernur Mahyeldi sangat relevan mengingat akan dilaksanakannya Pemilu serentak di Indonesia untuk pemilihan presiden dan anggota legislatif.
“Peran pers dalam menjaga keutuhan bangsa dan mengawal transisi kepemimpinan nasional sangat dibutuhkan, terutama mengingat pelaksanaan Pemilu yang akan datang,” tegas Mahyeldi.
Meskipun Puncak Peringatan HPN 2024 semula dijadwalkan di Jakarta pada 7-9 Februari 2024, namun mengingat kepentingan nasional yang lebih besar dengan adanya pelaksanaan Pemilu 2024, jadwal perayaan HPN 2024 diundur menjadi tanggal 17-20 Februari mendatang.
Gubernur Mahyeldi berharap, pers terus menjadi salah satu komponen pemersatu bangsa dan menjaga keutuhan serta kestabilan demokrasi di Indonesia.(adpsb/ed. mus)